Skip to main content

Zona Nyaman

     Saat mulai memasuki masa-masa perkuliahan saya mengunjungi tempat-tempat baru. Dari banyak tempat itu ada tempat yang selalu saya ingat dan kunjungi sampai sekarang, baik saat saya datang sendiri atau bersama teman-teman. Nama tempat itu adalah Clapper sebuah Home theater atau bioskop keluarga.
     Saat pertama kali mengunjunginya kesan nyaman dan santai sangat terasa, walaupun lokasinya berada di jajaran ruko tepat di pinggir jalan protokol, yang sangat ramai dan padat. Bahkan saat pertama kali melangkahkan kaki, saya bisa merasakan hembusan angin yang sangat berbeda. Udara panas dan gersang digantikan udara dingin yang diikuti aroma kopi khas wewangian rumah atau cafe yang biasa saya kunjungi sebelumnya. Sungguh terasa nyaman dan menenangkan sekaligus memanjakan hidung.
     Karpet bulu dan keset kaki bertuliskan "selamat datang" tepat berada di bawah kaki saat masuk, nuansa ruangan yang diberi warna oranye dan juga jingga serta tata lampu yang dibuat redup membuat saya merasakan berada di dunia yang berbeda. Dinding yang dihiasi lukisan serta gambar dengan banyak coretan tangan dari para pengunjung sangat menunjukan betapa tempat itu sangat disukai tanpa kesan berlebihan atau dibuat-buat.
     Di sebelah kanan pintu masuk saya bisa menemukan banyak daftar dan koleksi film yang dapat dipilih dan ditonton pengunjung, koleksi film yang ditawarkan juga sangat lengkap, dari film tahun 60-an yang sangat melegenda seperti Romeo and Juliet, kisah cinta tentang pengorbanan Titanic hingga film superhero abad ini, Avengers. Melihat rak film dari kiri ke kanan membuat saya seperti menjelajahi banyak waktu.
     Di sebelah kiri terdapat meja kasir atau costumer service yang siap menyambut dan melayani pelanggan. Tepat di sampingnya terdapat mesin makanan yang disediakan bagi pelanggan. Saat saya selesei memilih film, saya diantar menuju ruangan yang akan saya gunakan melewati lorong-lorong dengan banyak ruangan, yang dihiasi dengan banyak foto dan poster film-film.
     Saat saya memasuki ruangan dan melihatnya, hal pertama yang saya pikirkan adalah, "Saya sangat menyukai tempat ini". Sejauh mata memandang yang bisa kita temukan adalah karpet dan bantal empuk yang menanti untuk diduduki. Ruangan berukuran 5 x 6 meter dengan layar besar di satu sisinya tempat film diputar, meja panjang khas rumahan tempat kita menaruh barang-barang. Disisi seberang kita dapat menemukan sofa empuk dan besar yang sangat nyaman.
     Saat itu yang bisa saya lakukan adalah ingin segera berbaring di sofa tersebut dengan makanan di tangan saya dan menonton film yang saya pilih.

Comments

Popular posts from this blog

 Tugas UTS untuk mata kuliah Isu Bisnis Internasional : Buatlah ringkasan tentang materi yang saudara presentasikan di kelas dalam maksimal 200 kata dengan dikaitkan dengan isu bisnis internasional terkini. Nama kelompok : - Anastasya Salsabila A (2018011018) - Dinda Ayu Hapsari (2018011027) Program Studi Akuntansi Universitas Pembangunan Jaya   Isu yang kami angkat adalah “Pengaruh faktor kebudayaan terhadap penerapan strategi memulai pelaksanaan bisnis internasional”. Setiap negara tentu memiliki budaya berkomunikasi dan sopan santun sehari-hari yang berbeda. Dalam kaitannya dengan bisnis internasional hal ini tentu menjadi hal yang harus diperhatikan pengusaha asing yang ingin berbisnis dinegara lain yang sering kali berbeda konsep, waktu, ruang dan tata caranya. Norma dan perilaku bisnis juga berlainan dari satu negara ke negara lain, berikut adalah contoh perbedaan perilaku bisnis di negara lain : Pengusaha arab biasa melakukan pembicaraan bisnis dengan rekan