Skip to main content

Satu Diantara Banyak

“Dia kan perempuan, apa pantas selalu bergaul dengan banyak teman laki-laki?”

            Kita semua pasti tidak asing dengan kalimat ini. Kalimat yang sering diucapkan oleh para ibu di lingkungan perumahan ketika berkumpul, dalam nasihat yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya yang memiliki anak perempuan, bahan perdebatan diantara orang tua, dan banyak lagi kasus yang dapat kita temukan. Dari banyaknya kasus dan tanggapan tentang hal ini banyak orang mengambil kesimpulan. Jika perempuan sering bergaul dengan banyak teman laki-laki, itu merupakan hal yang patut dipertanyakan. Kesimpulan ini lah yang mendorong sehingga ketika perempuan sering bergaul dengan banyak teman laki-laki maka dianggap negatif.
            Namun pernah kah kita berpikir, sebenernya apa yang membuat hal ini patut dipertanyakan dan dianggap negatif? Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain selama hidupnya. Mudah bergaul dan memiliki banyak teman, seharusnya menjadi hal yang sangat positif. Sebaliknya, jika kita tidak mudah bergaul dan tidak memiliki teman hal ini harus mendapatkan perhatian serius, karena hal ini akan menyulitkan dan mengganggu kita dalam menjalani hari-hari. Saya pernah merasakannya ketika tidak memiliki teman untuk meminta bantuan, sungguh menyulitkan dan tidak tau harus berbuat apa.
Sejak kecil saya yakin, bahwa bukan kah kita diajarkan untuk berteman dengan siapa saja? Kita diajarkan untuk berteman dengan siapa saja, tanpa membeda-bedakan atau memandang unsur apapun. Saya pribadi pun tidak pernah diajarkan untuk berteman dengan perempuan saja. Lalu mengapa berteman dengan banyak laki-laki dianggap negatif saat ini?  Padahal dengan berteman dengan laki-laki kita bisa belajar banyak hal dan mendapatkan lebih banyak keuntungan dari pertemanan tersebut. Kita akan merasa terlindungi dan merasa dikuatkan seperti saat saya mempunyai masalah, teman laki-laki saya akan mendengarkan curahan hati saya tanpa membeberkan rahasia saya kepada yang lain berbeda dengan teman perempuan saya, ketika saya sedang curhat teman perempuan saya akan membeberkan rahasia saya kepada teman yang lain walaupun tidak semua seperti itu. Lalu jika saya disakiti teman lelaki saya akan membantu untuk melindungi dan menenangkan hati saya.
Saat ini banyak orang yang beranggapan negatif kepada perempuan yang sering bergaul dengan banyak teman laki-laki. Dengan alasan karena laki-laki dapat membawa pengaruh buruk dan aturan agama. Padahal, semua hal yang tidak diinginkan itu dapat kita cegah jika kita tau batas dan cara menyikapinya. Pengaruh buruk bisa datang dari mana saja dan siapa saja, tergantung bagaimana diri kita sendiri menyikapinya. Tidak hanya dari teman laki-laki namun pengaruh buruk juga bisa datang dari teman perempuan atau bahkan teman dekat kita yang sudah kita percaya.

“PANDAI MEMBAWA DIRI DISETIAP PERGAULAN ADALAH ILMU HIDUP YANG MUTLAK DIMILIKI OLEH SETIAP ORANG YANG MAU SUKSES”
-Andrie Wongso

      Mencegah sesuatu hal yang tidak diinginkan memang perlu, untuk menghindari kata menyesal. Namun bukan berarti karena hal itu  menjadikan kita terlalu waspada dan berpikiran negatif pada suatu hal. Memiliki banyak teman laki-laki bukanlah hal yang negatif, hal ini tergantung dengan bagaimana cara kita membawa diri dan menjaga diri kita.

Comments

Popular posts from this blog

 Tugas UTS untuk mata kuliah Isu Bisnis Internasional : Buatlah ringkasan tentang materi yang saudara presentasikan di kelas dalam maksimal 200 kata dengan dikaitkan dengan isu bisnis internasional terkini. Nama kelompok : - Anastasya Salsabila A (2018011018) - Dinda Ayu Hapsari (2018011027) Program Studi Akuntansi Universitas Pembangunan Jaya   Isu yang kami angkat adalah “Pengaruh faktor kebudayaan terhadap penerapan strategi memulai pelaksanaan bisnis internasional”. Setiap negara tentu memiliki budaya berkomunikasi dan sopan santun sehari-hari yang berbeda. Dalam kaitannya dengan bisnis internasional hal ini tentu menjadi hal yang harus diperhatikan pengusaha asing yang ingin berbisnis dinegara lain yang sering kali berbeda konsep, waktu, ruang dan tata caranya. Norma dan perilaku bisnis juga berlainan dari satu negara ke negara lain, berikut adalah contoh perbedaan perilaku bisnis di negara lain : Pengusaha arab biasa melakukan pembicaraan bisnis dengan rekan